SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Rabu, 14 September 2016

TIDAK MENEMUKAN KARYA HANS MORGAN MALAH KETEMU HANS-GEORG GADAMER - KARYA REV. PADRE MARTINHO GUSMÃO


Hari ini, saya keluar masuk semua toko buku di Denpasar, bahkan sampai ke toko buku Galeria Matahari Kuta, hanya untuk mencari buku karya; HANS MORGAN yang themanya membahas tentang HUBUNGAN INTERNASIONAL.

Buku tersebut dipesan oleh temanku Yahudi SB Yahudi. Tapi sayangnya, saya tidak menemukan buku karya Hans Morgan di semua toko buku di Denpasar dan sekitarnya.
Setelah keluar dari toko buku Libby, saya menuju Toko Buku Toga Mas yang terletak di Kawasan Grand Sudirman, Sanglah Denpasar.
Setelah memasuki "Toga Mas", langsung menuju lantai dua. Di sana saya meminta bantuan Staf yang ada untuk mencari buku tersebut di komputer.
Tapi sayangnya, jawaban yang saya terima, lagi-lagi sama; TIDAK ADA buku karya; "Hans Morgan".
Karena tidak ada karya Hans Morgan, saya berkeliling, baca-baca buku yang ada di sana. Saat itu saya menemukan buku lain yang juga membahas mengenai "Hubungan Internasional".
Maka saya mencoba menelfon belun Yahudi SB Yahudi. Kali-kali aja karya Hans Morgan bisa diganti dengan karya penulis lain.
Saat saya telfon, ternyata belun Yahudi SB Yahudi sedang beraudiensi dengan Menteri Pekerjaan Umum Timor Leste.
Maka pembicaraan singkat dengan belun Yahudi SB Yahudi segera diakhiri. Lalu saya berkeliling lagi untuk baca-baca kembali. Dan saat itulah, di salah satu rak, saya menemukan sebuah buku bagus yang membahas tentang "hermeneutikanya"-nya Hans-Georg Gadamer.
Buku tersebut merupakan karya Putera asli Timor Leste, yaitu; Rev. Padre Martinho G S Gusmao, seorang Romo muda yang sangat aktif menulis. Menurut observasi saya, Amo Martinho G S Gusmao, adalah satu-satunya penulis di Timor Leste saat ini, yang sangat produktif. Saya sangat menyukai tulisan-tulsian Beliau.

Begitu membaca buku Beliau yang berjudul; HANS-GEORG GADAMER, yang diterbitkan Kanisius, tanpa ragu, saya langsung membelinya. Uang yang saya gunakan untuk membeli buku tersebut, sengaja saya perlihatkan dalam foto terlampir.
Sebagai seorang "mistikus" dan juga "penggemar Ilmu Bilangan", saya sangat penasaran dengan "Pesan Rahasia", yang ada di balik nomor seri yang tertera dalam lembaran uang 100 ribuan, yang saya gunakan untuk membeli buku bagus, karya Romo Martinho G S Gusmao. Aksara yang tertera di sana adalah; ALA561055.
Saya percaya pada kata-kata orang bijak, yang mengatakan bahwa tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini.
Dengan demikian, maka ketika saya merogoh saku dan mengambil secara acak lembaran 100-ribuan dengan nomor seri; ALA561055, untuk membeli buku bagus karya; Romo Martinho G S Gusmao, tentu bukan karena berlakunya "teori co-insidensi (teori kebetulan).
Sampul buku tersebut dapat Anda lihat pada gambar/foto terlampir. Bagi mereka yang menyukai atau tertarik dengan bidang yang saya istilahkan sebagai "3T" (Teori Tafsir Teks), wajib hukumnya, Anda kudu membaca buku tersebut, karena isinya yang bagus.

MENEMUKAN BUKU DOKTER GABRIEL
Setelah membeli karya Romo Martinho G S Gusmao, saya terus berkeliling membaca-baca buku lainnya. Dan di sana saya menemukan buku mantan dosen saya (Almarhum) dr. J.F. Gabriel.
Buku Dokter Gabriel berjudul; FISIKA KEDOKTERAN, sudah dicetak berulang kali, karena merupakan salah satu buku wajib bagi "Mahasiswa Kedokteran", terutama jamanku (doeloe).
Saya memiliki kenangan indah bersama dr. Gabriel, saat saya turun dari panggung, setelah menyampaikan pidato (orasi) berjudul; MISTERI SUPER SEMAR, pada Hari Sabat, 16 Mei 1998.
Dokter Gabriel adalah satu-satunya orang yang saat itu, begitu saya selesai orasi, dan turun dari panggung, Beliau mendekatiku dari belakang dan memegang telinga kananku.
Begitu saya berbalik, ternyata dr. Gabriel. Saat itu, ketika ribuan manusia yang memadati Kampus Palma Universitas Udayana (Unud), tidak percaya dengan SUMPAH ULAR KUNING, untuk memastikan bahwa dalam waktu 5 hari lagi Presiden Soeharto akan lengser, hanya dr. Gabriel , satu-satunya manusia yang saat itu meyakinkan saya dengan membisikkan sesuatu di telinga saya;
"Orang TIMOR satu ini....! Biar ribuan manusia yang hadir di sini tidak percaya pada SUMPAH-mu, namun saya sangat-sangat percaya, dalam waktu 5 hari lagi, SUMPAH-mu akan bertuah".
Hari itu juga Beliau memintaku untuk menemuinya di rumah. Namun saat itu keadaan tidak mengijinkan karena saya mulai "diburu", gara-gara pidatoku bertajuk; MISTERI SUPER SEMAR dan SUMPAH ULAR KUNING.
Beliau kemudian meminta keponakannya bernama Willy, menemui saya sebanyak 3X, meminta saya menemuinya. Namun saat itu saya tidak bisa memenuhi keinginan Almarhum.
Saya hanya menitipkan pesan melalui keponakannya (Willy), bahwa saya akan menemui dr. Gabriel, jika Pak Harto benar-benar lengser pada 21 Mei 1998.
Ternyata apa yang terjadi? Ketika SUMPAH-ku genap berusia "5 hari"pada 21 Mei 1998, Pak Harto benar-benar lengser.
Begitu berita di TV menyiarkan secara langsung acara penyerahan kekuasaan kepada Pak Habibie, saat itu, saya tidak bisa lagi menemui dr. Gabriel karena orang-orang semakin ramai "memburu" saya, hanya gara-gara sebuah TONGKAT ULAR AJAIB yang saya bawa naik ke atas podium saat berorasi.
Saya, hari itu juga, 21 Mei 1998, "melarikan diri" ke Pulau Jawa, kemudian menyeberang ke Pulau Sulawesi untuk menyelamatkan diri dari perburuan orang-orang yang ingin sekali memiliki TONGKAT ULAR AJAIB, sebagaimana dapat Anda baca dalam artikel berjudul; KENANGAN TERINDAH 21 MEI 1998 SAAT PAK HARTO LENGSER.

Jadi semenjak 16 Mei 1998, saya tidak pernah lagi bertemu dr. Gabriel hingga detik ini, Dan tanggal 16 Mei 1998, ketika Beliau memegang telinga kananku dan kemudian membisikkan "pesan terakhirnya", adalah merupakan pertemuan terakhir kami.
Tahun 2002, saat saya diminta dr. João Martins (Dekan Fakultas Kedokteran UNTL saat ini), untuk mengasuh mata kuliah FISIKA KESEHATAN di Universidade Dili (Undil) tahun 2002, saya tidak berpikir dua kali, karena saya senang sekali dengan "Bidang Fisika".
Dan buku dr. Gabriel (FISIKA KEDOKTERAN) adalah "buku wajib" yang selalu saya anjurkan kepada mahasiswa untuk dibaca. Karena sejatinya, FISIKA itu, apalagi FISIKA KEDOKTERAN, sangat asyik.
Salah satu "Dokter Spesialis" di Timor Leste (José António Gusmão Miguel), termasuk salah satu mahasiswa FK yang saya yakin, tidak akan pernah bisa melupakan dr. Gabriel, dikarenakan ada kejadian unik saat kami mengikuti Ujian FISIKA ketika masih duduk di Semester I. Suatu waktu, jika dr. José António Gusmão Miguel ijinkan, saya akan menceritakan kejadian unik tersebut. Lucu habis.
Maka tadi, begitu menemukan buku Almarhum, tanpa berpikir dua kali, saya langsung merogoh sakuku untuk membeli buku tersebut. Karena buku yang lama, dipinjam mahasiswaku untuk foto-copy, namun malah hilang, dan tidak ditemukan hingga detik ini.
Untung tadi saya mampir ke TOGA MAS. Dan buku tersbeut, adalah satu-satunya stock terakhir yang saya temukan.
Maunya beli lebih dari satu buat dibawa ke Timor Leste. Tapi sayang, tadi petugas di sana bilang; hanya tersisa satu itu.
Semoga catatan (ngalor-ngidul) ini bermanfaat.
Salam "Dua Hati" dari "Bukit Sulaiman".
TUHAN YESUS memberkati
Bunda Maria merestui
Santo Yosef melindungi kita semua (hitam & putih). Amin.

Tidak ada komentar: