SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Kamis, 15 September 2016

KISAH MISTERI TENTANG TUJUH DUKA MARIA


Hari ini, 15 September 2016, yang merupakan Hari Raya Duka Cita Maria. Saya share kembali artikel ini sebagai bahan renungan. Semoga bermanfaat.
Rosario Tujuh Duka Maria, hanya merupakan salah satu bentuk devosi kepada Bunda Maria. Rosario ini muncul pada abad pertengahan seiring dengan munculnya devosi kepada LIMA DUKA CITA, yang dipopulerkan oleh Ordo: HAMBA MARIA PERAWAN TERBERKATI.

Cikal bakal Ordo ini dimulai ketika ada 7 pria saleh dari Florence Italia mendapat penampakan dari Bunda Maria Perawan Terberkati. Bunda Maria meminta ke-7 pria ini untuk menarik diri dari hiruk pikuk kehidupan dunia dan masuk kepada suatu kehidupan yang penuh kontemplasi (keheningan). Ke-7 pria saleh ini menanggapi ajakan Bunda Maria.
Kemudian ke-7 pria ini mengembangkan sebuah Komunitas yang kemudian dikenal sebagai ORDO HAMBA MARIA PERAWAN TERBERKATI. Doa Rosario Tujuh Duka Maria lahir dari Ordo ini.
Devosi kepada Tujuh Duka Maria pertama kali dirayakan sebagai pesta di Mainz tahun 1423. Kemudian mulai tahun 1668, bersamaan dengan Ordo Hamba Maria Perawan Terberkati mendapat izin dari Otoritas Vatican untuk menyebarkan Pesta Tujuh Duka Maria, pestanya dirayakan tiap minggu ketiga bulan September bersamaan dengan Perayaan SALIB SUCI KRISTUS.
Pada tahun 1727, mulai dimasukkan dalam penanggalan Liturgi, dan dirayakan pada Hari Jumat sebelum MINGGU PALMA.
Pada tahun 1814, Paus Pius VII menjadikannya sebagai pesta yang wajib dirayakan seluruh Gereja, sekaligus untuk mengenang dan mensyukuri kembalinya Paus Pius VII ke Roma dari pembuangan di Perancis.
Lalu pada tahun 1913, pesta Tujuh Duka Maria ini dirubah lagi dan ditetapkan tanggal baru, yakni 15 SEPTEMBER, dan bertahan hingga saat ini.
ROSARIO TUJUH DUKA MARIA
Doa ini disebut sebagai; “ROSARIO TUJUH DUKA MARIA”, karena Doa Rosario ini untuk mengenang “7 MISTERI”, yang masing-masing sebagai-berikut;
MISTERI DUKA I:
Mengenai Nubuat Simeon. Simeon menyampaikan kepada Bunda Maria tentang sengsara dan kematian KRISTUS, dan bahwa sebuah pedang kedukaan akan menembus hatinya.
MISTERI DUKA II:
Mengenai peristiwa penyingkiran ke Mesir. YESUS, Bunda Maria dan Santo Yoseph harus menyingkir ke Mesir, karena Raja Herodes mengeluarkan perintah untuk membunuh anak-anak di bawah usia 2 tahun. Dalam penyingkiran ke Mesir mereka mengalami banyak rintangan.
MISTERI DUKA III:
Mengenai kisah YESUS hilang dari rombongan. Sesudah menyadari YESUS hilang dari rombongan, Bunda Maria dan Santo Yoseph mencari YESUS selama 3 hari dnegan cemas.
MISTERI DUKA IV:
Mengenai peristiwa Bunda Maria menjumpai YESUS di jalan menuju Kalvari. Ketika YESUS jatuh untuk yang kedua kalinya, Bunda Maria berusaha menerobos kerumunan orang banyak agar bisa mendampingi YESUS dengan penuh duka.
MISTERI DUKA V:
Mengenai peristiwa Penyaliban YESUS. Bunda Maria menyaksikan derita YESUS sejak pukulan paku yang pertama hingga tusukan tombak.
MISTERI DUKA VI:
Mengenai peristiwa YESUS diturunkan dari Salib setelah meninggal. Mula-mula Serdadu Romawai menyerahkan mahkota duri dari Kepala YESUS kepada Bunda Maria. Kemudian TUBUH YESUS. Bunda Maria menangis. Air matanya menganak sungai.
MISTERI DUKA VII:
Mengenai peristiwa pemakaman YESUS. Ketika batu menutup kubur, sebuah pedang kedukaan menembus hati Bunda Maria.
Doa utama Rosario Tujuh Duka Maria adalah; 1X Doa BAPA Kami dan 7X Salam Maria.
Doa Rosario Tujuh Duka Maria diawali dengan Doa Tobat, Syahdat Iman, BAPA Kami, Salam Maria dan Kemuliaan.

Secara lengkap; Doa Rosario Tujuh Duka Maria; adalah sebagai-berikut;
Awal Doa:
Ya Allah, datanglah menolong aku,
O Tuhan, bersegeralah menolong aku,
Kemuliaan:……..
Doa sebelum renungan:
Bundaku bagilah kesedihanmu padaku
Biarlah aku ikut menangungnya bersamamu, untuk merenungkan kematian Yesusmu bersamaku.
Dukacita Pertama; Nubuat Nabi Simeon
(Bacaan renungan; Lukas: 2:34-25)
Bunda yang berduka, aku turut bersedih karena pedang penderitaan pertama yang menusuk hatimu; pada saat di Bait Allah, Simeon tua bernubuat bahwa segala kekejaman akan dialami oleh Yesusmu terkasih.
Kau telah mengetahuinya dari Kitab Suci, bahwa kekejaman akan mengakibatkan kematianNya di depan matamu, di atas kayu salib hina, kehabisan darah, ditolak oleh banyak orang; sedangkan engkau tak berdaya membela atau menolongNya.
Demi penderitaan hatimu, aku mohon padamu; perolehlah bagiku rahmat sehingga selama hidup dan pada saat ajalku aku selalu mengingat akan sengsara Yesus, dan kedukaanmu selalu tertanam di hatiku.
1X Bapa Kami, 7X Salam Maria, 1X Bundaku………….
Dukacita Kedua; Melarikan Yesus ke Mesir
(Bacaan renungan; Matius; 2:13-14).
Bunda yang berduka, aku turut bersedih karena pedang penderitaan kedua yang menusuk hatimu; pada saat tak lama setelah kelahiranNya, Puteramu yang tiak berdosa terancam kematian, yang dilakukan justeru oleh orang-orang yang akan diselamatkanNya di dunia ini sehingga dalam kegelapan malam engkau beserta Puteramu dan suamimu St, Yosef lari ke Mesir.
Dan engkau, wanita muda yang lembah lembut, telah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan dengan mengalami banyak kesulitan bersama Puteramu yang masih lemah, melalui padang pasir dan kota yang tidak bersahabat, dan akhirnya, sebagai orang asing yang tidak mengenal siapapun, engkau telah hidup selama bertahun-tahun dalam kemiskinan dan kehinaan.
Aku mohon, Bundaku terkasih, perolehkanlah bagiku rahmat untuk menderita bersamamu dengan kesabaran hingga ajal, yang merupakan akhir dari kehidupan yang menyedihkan ini, sehingga akhirnya aku diperkenankan untuk menghindari hukuman abadi neraka yang pantas kuperoleh.
1X Bapa Kami, 7X Salam Maria, 1X Bundaku………..
Dukacita Ketiga: Hilangnya Yesus di Bait Allah
(Bacaan renungan; Lucas; 2:43-45).
Bunda yang berduka, aku turut bersedih karena pedang penderitaan ketiga yang menusuk hatimu; pada saat di Yerusalem engkau kehilangan Puteramu terkasih selama 3 hari.
Tidak melihat belahan hatimu di sampingmu dan tidak mengetahui alasan perbuatanNya, dapat kubayangkan dengan baik, Ratuku terkasih, bahwa selama malam-malam itu engkau tidak dapat tidur dengan nyenyak dan hanya memikirkan Dia, hartamu satu-satunya.
Demi kepedihan hatimu selama 3 hari yang terasa panjang dan pahit, aku mohon padamu, perolehkanlah bagiku rahmat agar aku tidak akan pernah kehilangan Tuhanku, selalu berpegang teguh padaNya, sehingga pada saat aku meninggalkan dunia ini, aku akan disatukan denganNya.
1X Bapa Kami, 7X Salam Maria,1X Bundaku………..
Dukacita Keempat: Perjumpaan Bunda Maria dengan Yesus Saat Ia akan Menjalani Hukuman Mati.
Bunda yang berduka, aku turut bersedih karena pedang penderitaan keempat yang menusuk hatimu; pada saat engkau melihat Puteramu terkasih dijatuhi hukuman mati, diikat dengan tali dan rantai, tubuh tertutup darah dan luka, dimahkotai duri-duri kasar, jatuh di bawah salib berat yang dipanggulNya di atas pundak terluka, berjalan bagi domba tak bersalah untuk mati demi cintanNya pada kami.
Matamu memandangNya dan Dia menatapmu, pandangan yang sekejap itu bagaikan beribu-ribu panah yang melukai hatimu yang manis.
Demi penderitaan yang sangat sedih itu, aku mohon padamu, perolehkanlah rahmat untuk hidup, sesuai dengan kehendak Tuhanku dan memanggul salibku dengan suka cita bersama dengan Yesus sampai akhir hayatku.
1X Bapa Kami, 7X Salam Maria, 1X Bundaku…………….
Dukacita Kelima: Yesus Wafat Di Kayu Salib
(Bacaan renungan; Yohanes; 19:25-27).
Bunda yang berduka, aku turut bersedih karena pedang penderitaan kelima yang menusuk hatimu; pada saat di Golgota, engkau melihat Puteramu Yesus terkasih wafat secara perlahan-lahan di depan matamu, dengan begitu banyak siksaan dan penghinaan, pada kayu salib hina.
Engkau tak berdaya memberikan penghiburan yang terkecil sekalipun seperti yang diberikan pada seorang penjahat besar yang mendekati ajalnya.
Bundaku yang paling kukasihi, aku mohon, demi penderitaan yang engkau alami bersama dengan Puteramu yang wafat, dan demi kepedihan yang engkau rasakan terutama pada saat-saat terakhir di mana Dia berbicara padamu dari atas kayu salib, mengucapkan selamat tinggal dan meninggalkan kami semua dalam diri Yohanes muridNya sehingga menjadikan kami semua anak-anakmu, dan setelah ketetapan tersebut engkau melihatNya menundukkan kepala dan wafat; perolehkanlah rahmat dari kekasih tersalibmu agar aku dapat hidup dan mati dengan menyangkal segala hal duniawi sehingga aku dapat menghabiskan hidupku hanya untuk Allah dan kemudian pada saat memasuki Surga untuk menikmatinya dengan saling bertatap muka.
1X Bapa Kmi, 7X Salam Maria, 1X Bundaku…………
Dukacita Keenam: Lambung Yesus Ditikam dan JenazahNya Diturunkan Dari Salib
(Bacaan renungan; Yohanes; 19:34).
Bundaku yang berduka, aku turut bersedih karena pedang penderitaan keenam yang menusuk hatimu; pada saat engkau melihat hati manis Puteramu ditusuk dengan tombak.
Dia telah wafat bagi semua manusia yang tidak tahu terima-kasih yang setelah kematianNya tidak puas dengan siksaan dan penghinaan yang telah diberikan kepadaNya.
Demi penderitaan hebat yang telah kau jalani ini, aku mohon padamu, perolehkanlah rahmat bagiku untuk masuk ke dalam Hati Yesus yng terluka dan terbuka untukku, aku dapat merasakan bahwa di sanalah satu-satunya tempat terindah dari ksih, di mana jiwa-jiwa yang mengasihi Allah beristirahat dan hidup di dalamNya. Aku tidak boleh mengasihi apapun kecuali Allah, perawan tersuci, engkau dapat memperolehkannya bagiku, aku berharap kepadamu.
1X Bapa Kami, 7X Salam Maria, 1X Bundaku…………….
Dukacita Ketujuh: Yesus Dimakamkan
(Bacaan renungan; Yohanes; 19:38-42).
Bunda yang berduka, aku turut bersedih karena pedang penderitaan ketujuh yang menusuk hatimu; pada saat engkau melihat Puteramu yang telah wafat dalam pelukanmu, tidak seindah dan sempurna seperti pada saat engkau menerimaNya di palungan Betlehem, tetapi dengan tubuh tertutup darah, pucat dan dikoyak-koyak oleh luka-luka sehingga tulangNya pun terlihat; dan engkau kemudian berkata; “Puteraku, Puteraku, beginikah kasih memperlakukanMu?”
Pada saat Dia dibawa ke makam, engkau ingin menemaniNya dengan tanganmu sendiri dan mengatakan salam perpisahan yang terakhir, kemudian engkau meninggalkan hatimu yang penuh kasih terkubur bersama Puteramu.
Dengan pengorbanan dan kepedihan jiwamu yang suci, aku mohon, perolehkanlah bagiku, Bunda yang penuh kasih, pengampunan dari segala perbuatanku yang menyakiti dan melawan Tuhanku terkasih, yang kusesali dengan sepenuh hati.
Mohon kuatkanlah aku dalam pencobaan, temanilah aku pada saat ajalku, selamatkanlah jiwaku melalui kemurahan Yesus dan engkau, sehingga pada suatu saat setelah segala sesuatu yang buruk ini, aku boleh sampai ke Surga untuk menyanyikan lagu pujian bagi Yesus da engkau untuk sepanjang masa.
1X Bapa Kami, 7X Salam Maria, 1X Bundaku………….

Doa Penutup;
Ya Allah, karena sengsaraMu yang telah dinubuatkan oleh Simeon, pedang penderitaan telah menikam hati termanis Bunda Maria, Perawan yang terkudus dan termulia.
Anugerahkanlah pada kami yang merenungkan dan menghormati dukanya, agar diperbolehkan menikmati pahala yang penuh rahmat dari sengsaraMu, karena Engkau yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin. (Doa Paus Paulus Pius VII).
Litani Tujuh Duka Maria
Tuhan kasihanilah kami,
Kristus kasihanilah kami,
Tuhan kasihanilah kami,
Kristus, dengarkanlah kami,
Kristus, kabulkanlah doa kami.
Allah Bapa di Surag, kasihanilah kam.
Allah Putera Penebus dunia, kasihanilah kami.
Allah Roh Kudus, kasihanilah kami,
Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa, kasihanilah kami.
Santa Maria, doakalnlah kami
Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami.
Santa Perawan Termulia, doakalnlah kami.
Bunda yang tersalib, doakanlah kami.
Bunda yang berduka, doakanlah kami.
Bunda yang menangis, doakanlah kami.
Bunda yang berkabung, doakanlah kami.
Bunda yang menderita, doakanlah kami.
Bunda yang terabaikan, doakanlah kami.
Bunda yang telah dinubuatkan para nabi, doakanlah kami.
Bunda yang muram, doakanlah kami.
Bunda yang sangat sedih, doakanlah kami.
Bunda yang diliuputi penderitaan, doakanlah kami.
Bunda yang dirundung kesedihan, doakanlah kami.
Bunda yang hatinya ditikam oleh pedang, doakanlah kami.
Bunda yang hatinya tersalib, doakanlah kami.
Bunda yang kehilangan Puteranya, doakanlah kami.
Bunda yang merenungkan segala perkara dalam hati, doakanlah kami.
Bunda dari seluruh dukacita, doakanlah kami.
Sumber air mata, doakanlah kami.
Jurang penderitaan, doakanlah kami.
Lautan penderitaan, doakanlah kami.
Lautan kepahitn, doakanlah kami.
Medan kesengsaraan, doakanlah kami.
Penderitaan yang sangat besar, doakanlah kami.
Cermin kesabaran, doakanlah kami.
Batu karang kesetiaan, doakanlah kami.
Bahtera bagi yang bersedih, doakanlah kami.
Tempat perlindungan bagi yang terlantar, doakanlah kami.
Penolong dalam kebingungan, doakanlah kami.
Perisai bagi yang tertindas, doakanlah kami.
Penghiburan bagi yang menderita, doakanlah kami.
Penakluk orang yang tidak percaya, doakanlah kami.
Pengobatan bagi yang sakit, doakanlah kami.
Penolong bagi yang ketakutan, doakanlah kami.
Kekuatan bagi yang lemah, doakanlah kami.
Pembela mereka yang berjuang, doakanlah kami.
Pelabuhan bagi yang tersesat, doakanlah kami.
Pendamping orang yang berduka, doakanlah kami.
Yang menenangkan badai, doakanlah kami.
Yang menakutkan penghianat, doakanlah kami.
Harta kaum beriman, doakanlah kami.
Mata para nabi, doakanlah kami.
Tongkat para rasul, doakanlah kami.
Mahkota para martir, doakanlah kami.
Cahaya para pengaku iman, doakanlah kami.
Mutiara para perawan, doakanlah kami.
Penghiburan para janda, doakanlah kami.
Sukacita para kudus, doakanlah kami.
Ratu para hamba Allah, doakanlah kami.
St. Maria teladan kehidupan yang tak tertandingi, doakanlah kami.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami ya Tuhan.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kalbukanlah doa kami ya Tuhan.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami ya Tuhan.
Perawan yang berduka, doakanlah kami. 
Agar kami pantas menerima janji Kristus.
Lihatlah pada kami, bebaskanlah dan selamatkanlah kami dari segala kesulitan dalam kuasa Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Marilah berdoa;
O Bunda, tanamkanlah dalam hatiku segala lukamu, supaya aku dapat mengerti dan menghayati penderitaan, sehingga dengan demikian dapat menanggung setiap derita untukmu dan selalu mengutamakan cinta kepadamu. Amin.
TUJUH RAHMAT DARI DEVOSI INI
Aku akan menganugerahkan damai dalam keluarga mereka.
Aku akan member pencerahan dalam misteri-misteri Ilahi.
Aku akan menghibur mereka dalam kesesakan dan aku akan menyertai mereka dalam karya mereka.
Aku akan memberikan apapun yang mereka minta sepanjang tidak bertentangan dengan kehendak Putera Ilahiku, atau menodai kekudusan jiwa-jiwa mereka.
Aku akan membela mereka dalam pertempuran rohani melawan musuh mereka, dan aku akan melindungi mereka di setiap saat hidup mereka. Aku akan memberikan pertolongan dengan penampakanku pada jam kematian mereka sehingga mereka dapat melihat wajah Bunda Surgawinya.
Aku akan memohonkan rahmat dari Putera Ilahiku, sehingga bagi mereka yang menyebarluaskan devosi kepada kedukaanku, akan segera dihantar dari kehidupan duniawi langsung menuju sukacita abadi bila dosa-dosa mereka telah diampuni Puteraku dan aku akan menjadi penghiburan dan sukacita abadi mereka.
Sumber:
Tim Redaksi Pondok Daun; Doa Sepanjang Masa; Pondok Daun; April 2011.
Williem Daia, 9 Ragam Rosario; Yayasan Pustaka Nusantara, Agustus 2005.
Catatan Kaki;
Pada sumber (kepustakaan) yang kami miliki, pada Dukacita Keempat tidak terdapat bacaan renungan. Karena itulah kami tidak mencantumkannya di sini.
Semoga catatan ini bermanfaat bagi kita semua. Selamat merayakan Hari Dukacita Maria, 15 September 2016. Semoga TUHAN YESUS Yang Maha Pengasih memberkati kita semua. Amin.

Tidak ada komentar: