SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Selasa, 09 Agustus 2016

SEMUA ORANG KETURUNAN YAHUDI WAJIB HUKUMNYA MENGUDUSKAN HARI SABAT TANPA TERKECUALI

 

 

Seorang sahabat yang saat ini tinggal di Inggris, baru saja (beberapa menit yang lalu), mengirimkan link di bawah ini (baca LAMPIRAN: Pemerintah Jokowi Akui Yahudi Sebagai Agama Sah dan Ijinkan Berkembang di Indonesia. 

Link tersebut dikirim ke saya, via inbox Face Book saya (Antoninho Benjamim Monteiro).

Jangan-jangan ucapan (pernyataan) Presiden Jokowi ini adalah "diinspirasi oleh ALLAH sendiri" untuk menyadarkan banyak orang, bahwa sejatinya, nama Pulau JAWA itu adalah varian nomenklatur dari frasa JEW alias JEWS yang artinya juga YAHUDI.

Jika benar, maka itu artinya; "Orang JAWA juga adalah Orang YAHUDI. Jika Orang JAWA adalah Orang YAHUDI, haruskah Orang JAWA memusuhi sesamanya Orang YAHUDI?
Orang Indonesia, khususnya "Orang JAWA", harus yakin betul, seyakin-yakinnya bahwa nama Pulau JAWA itu, secara etimologis, bukan merupakan varian nomenklatur dari frasa JEW atau JEWS.
Tapi jika ternyata nama Pulau JAWA itu adalah benar-benar varian nomenklatur dari frasa JEW, maka ketika Indonesia memutuskan untuk tidak memiliki "Hubungan Diplomatik" dengan ISRAEL, adalah bukan sekedar merupakan sebuah "kekeliruan besar, tapi juga, sadar atau tidak, Indonesia menyangkal kodratnya sendiri.
Karena berbicara mengenai kekuatan KOSMOLOGI INDONESIA, atau kekuatan KOSMOLOGI NUSANTARA, maka ROH-nya atau "episentrum kekuatannya" ada di TANAH JAWA.
Apalagi Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, secara langsung atau tidak langsung, ada karya besar dari Ilmuwan jenius berdarah YAHUDI asli, ikut memainkan peran sentral di dalamnya.
Terlepas dari apakah etimologis (akar kata) JAWA itu berasal dari kata JEW atau bukan, alasan saya share kembali link ini ke publik, terutama untuk sahabat dan handai taulan yang hidup di Tanah TIMOR, karena berdasarkan referensi tertulis yang saya miliki, bahwa sejatinya nama TIMOR itu, secara etimologis berasal dari Bahasa IBRANI.
Dalam Bahasa IBRANI, nama TIMOR itu memiliki sejumlah makna. Salah satunya, dalam "Kultur YAHUDI", nama TIMOR, umumnya digunakan sebagai "NAMA ANAK LAKI-LAKI".
ORANG TIMOR WAJIB MENGUDUSKAN HARI SABAT
Apa artinya nama TIMOR itu berasal dari Bahasa IBRANI? Itu artinya, AKAR alias "LELUHUR" orang TIMOR itu berasal dari BANGSA IBRANI.
Jika LELUHUR orang TIMOR itu berasal dari Bangsa IBRANI, maka itu artinya "Orang TIMOR itu adalah ORANG YAHUDI". Karena menyebut IBRANI, sama saja dengan menyebut YAHUDI.
Jika Orang Timor adalah "Orang YAHUDI", maka itu artinya orang-orang yang hidup di Tanah TIMOR, khususnya di TIMOR LESTE, wajib hukumnya harus "menguduskan Hari SABAT.
Karena "Pengudusan SABAT" adalah selain tercantum dalam Sepuluh Perintah ALLAH, tepatnya "Perintah ALLAH" yang ke-4, juga SABAT merupakan "Simbol Perjanjian Kekal" antara ALLAH dengan "Leluhur Orang YAHUDI alias Orang IBRANI.
Bagi mereka yang berdarah TIMOR (lahir dan hidup di Tanah TIMOR atau memiliki Leluhur orang asli TIMOR), namun menolak menguduskan "Hari SABAT", mereka sadar atau tidak, segaja atau tidak, mereka bukan hanya sedang menyalahi kodrat mereka sebagai "Orang Keturunan YAHUDI", namun juga mereka sedang "menyangkal Perjanjian Kekal" antara ALLAH dengan Leluhur Orang IBRANI.
Untuk mereka yang bergaama sama dengan saya (KATOLIK ROMA), coba bacalah 73 Kitab Suci Katolik Roma, mulai dari Kitab KEJADIAN sampai Kitab WAHYU.
Apakah di sana Anda menemukan satu ayat saja, ALLAH memberikan "Perintah" menguduskan "Hari MINGGU?"
Jika Anda tidak menemukannya, masihkah Anda menolak untuk menguduskan "Hari SABAT?" Silahkan direnungkan baik-baik.
Semoga catatan ini bermanfaat.
Salam "Dua Hati" dari "Bukit Sulaiman".
TUHAN YESUS memberkati
Bunda Maria merestui
Santo Yosef melindungi kita semua (hitam & putih). Amin.
Catatan Tambahan;
Lanjutan (seri 8) artikel berjudul; PRESIDEN TMR TINGGAL MEMILIH DI ANTARA; TAPAK KAKI SULAIMAN ATAU BANGSA TERKUTUK, ditunda dan baru akan dilanjutkan kembali tanggal 15 Agustus 2016.
Saya sengaja memindahkan lanjutan seri ke-8 artikel tersebut ke tanggal 15 Agustus 2016, karena berhubungan erat dengan bilangan tripel cantik; "888".

Terima-kasih. TUHAN YESUS memberkati kita semua. Amin.

LAMPIRAN;

Pemerintah Jokowi Akui Yahudi Sebagai Agama Sah dan Ijinkan Berkembang di Indonesia

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama Ferimeldi menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan agama Yahudi di Indonesia dan bebas menjalankan ajaran agamanya.
Pemerintah tidak hanya mengakui enam agama, tetapi juga agama-agama yang lain. Yang lain itu, seperti Yudaisme, dibiarkan apa adanya,” ujar Ferimeldi, seperti dilansir Islamedia 
Meskipun mendapatkan pengakuan keberadaan, pemeluk agama Yahudi tidak akan mendapatkan pelayanan dari negara seperti yang diterima pemeluk agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Ferimeldi mengungkapkan bahwa keberadaan agama ataupun aliran kepercayaan selain 6 agama resmi itu dilindungi dalam pasal 29 ayat 2 UUD 1945.
“Sepuluh macam hak yang diatur konstitusi melalui Bab XA, juga melekat pada para penganut Yudaisme. Hak itu mencakup hak hidup, hak ekonomi, sosial, dan politik” tegas Ferimeldi.
Ferimeldi juga menegaskan bahwa pemerintah membiarkan kesempatan kepada pemeluk agama Yahudi di Indonesia untuk bebas berkembang, dengan syarat tidak melanggar peraturan perundangan. https://www.nahimunkar.com/

Tidak ada komentar: