SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Sabtu, 21 Mei 2016

UNPAZ TELAH MENYEMBELIH ANAK DOMBA SABAT (bag: 1)

 

Prof. Lucas Telah Memilih Nasib Timor Leste

 

==============================================

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Injil St. Matius; 10:16). 
=============================================
Artikel ini saya tulis dalam posisiku sebagai "mistikus" tapi bukan "politikus". Dan saya letakkan artikel ini dalam fungsinya sebagai satu "kesaksian iman" untuk menyampaikan perbuatan-perbuatan ALLAH yang penuh keajaiban.
Dengan demikian, artikel ini bukanlah sebuah "propaganda politik", karena saya seorang "mistikus" tapi bukan "politikus" yang sama sekali tidak memiliki "ambisi politik" (tertentu).
Dan perlu saya ingatkan juga bahwa saya menuliskan artikel ini, bukan atas perintah atau arahan manusia manapun, termasuk Yang Mulia Prof. Dr. Lucas da Costa,SE,MSi, dalam kapasitasnya, baik sebagai seorang "politisi" maupun sebagai seorang "akademisi" (baik sebagai Pendiri Unpaz maupun sebagai Rektor Unpaz selama 12 tahun, dari tahun 2004 sampai saat ini/2016).
Dengan cara yang lain, saya ingin katakan bahwa, saya tidak dikendalikan oleh manusia mana pun, Itu artinya;
"Kesaksian saya" tidak bersub-oridnasi terhedapa kehendak manusia, melainkan bersubrodinasi terhadap kehendak ALLAH".
Dengan demikian maka jika ada di antara Anda, terutama "para poltikus" yang menilai bahwa artikel ini berseberangan dengan "selera" Anda sebagai "politikus", maka hal itu terjadi "bukan karena Bunda kita salah mengandung" (di mana Anda terlahir sebagai "politikus", sementara saya terlahir sebagai "mistikus").
Hari ini, 21 Mei 2016, genap 18 tahun Presiden Soeharto lengser setelah berkuasa selama 32 tahun. Presiden Soeharto lengser pada Hari Kamis 21 Mei 1998, bertepatan dengan kembalinya TUHAN ke Surga (baca; Hari Kenaikan YESUS KRISTUS).
Saya menggunakan kalimat (terminologi) "Kembalinya TUHAN ke Surga", karena KRISTUS memiliki "pre-eksistensi agung" (sebelum turun ke bumi, DIA ada di Surga).
KRISTUS adalah "hommousias" dengan BAPA (hommousias = sama dan sehakikat). Sebelum menjelma (mengalami inkarnasi) menjadi manusia, DIA ada dalam "wujud BAPA".
DIA ada sebelum segala sesuatu dijadikan. Jika DIA tidak ada di Surga sebelum turun ke bumi, bagaimana mungkin DIA bisa berkata; "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal".
Hanya pembohong yang mengatakan itu. Tapi kebohongan tidak pernah keluar dari mulut-Nya. Tidak mungkin DIA mengatakan; "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal", jika DIA tidak berasal dari Surga dan tahu persis keadaan di Surga (banyak tempat tinggal).

Renungkanlah 7 ayat dari Injil St. Yohanes pasal 14 berikut ini.
===============================================
Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
(Injil St. Yohanes; 14:1-7). 
==============================================
Saya mengutip "7 ayat" dari pasal 14 Injil St. Yohanes di atas, yang tertulis di halaman "139" sebuah "kitab" yang saya miliki. Jika Anda di rumah juga memiliki kitab tersebut, silahkan baca halaman 139.
Bilangan "139" ini memiliki makna khusus. Saya sengaja menyebut halaman "139" di sini, karena ada maksud tersembunyi dan maksud tersembunyi tersebut selain berkaitan erat dengan "keputusan Unpaz untuk menyembelih "Anak Domba Samba ", pada 19 Mei 2016 (malam hari), juga berkaitan erat dengan "nasib Timor Leste" yang telah dipilih Porf. Lucas, sebagaimana Anda baca di bawah.
Domba tersebut dibeli di Manatuto pada tanggal 19 Mei 2016. Dan pada malam harinya, domba tersebut langsung disembelih di Kampus Unpaz, yang dihadiri oleh 12 orang.
Beberapa jam yang lalu saya menelpon salah satu orang kepercayaan Prof. Lucas, yang biasa saya panggil dengan sebutan "Bou Toi" (namanya Antonio/sepupunya Prof. Lucas), untuk mengkonfirmasi segala sesuatunya mengenai "penyembelihan domba tersebut".
Dan melalui telfon; "Bou Toi" bilang begini;
"Domba tersebut dibeli di Manatuto vila, pada tanggal 19 Mei 2016 dan telah disembelih pada tanggal 19 Mei 2016 malam hari, yang dihadiri oleh 12 orang (saya tidak sempat menanyakan; Apakah 12 orang tersebut semuanya pria atau ada wanita di dalamnya?).
Yang pergi membeli domba tersebut di Manatuto vila adalah "Joni", putera kedua (putera kandung) Prof. Lucas.
Lalu saya tanyakan juga harga domba tersebut. Ketika "Bou Toi" menyebutkan nilai nominal (harga) domba tersebut, sesuatu (simbol) langsung muncul di hati kecilku yakni; tanggal, bulan dan tahun kelahiran salah satu "tokoh nasionalis" Timor Leste.
Saya sering memberi label kepada "bilangan kelahiran tokoh nasionalis" ini dengan simbol (aksara), berupa 3 huruf, yaitu; "BOT".
Jika saya menggunakan "teori bilangan" Prof. Ravindra Kumar sebagai referensi untuk memberi nilai (angka) pada 3 huruf ini (BOT), maka formasi bilangan yang akan terbentuk adalah; "262" (B=2, O=15/6, T=20/2).
Sekedar info singkat; Prof. Ravindra Kumar adalah orang India asli, yang juga Guru Besar Ilmu Matematika pada Universitas Pacifik Selatan, Suva Fiji, sekaligus Ahli Bilangan abad 20.
Beliau mendirikan Institut Numerologi India setelah melakukan penelitian selama lebih dari 20 tahun, di berbagai negara yang tersebar dari Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.
Dua dari sejumlah karya profesionalnya yang saya sukai adalah;
(1). THE SECRET of NUMEROLOGY 
(2). NASIB, ILMU PENGETAHUAN & TUHAN.
Semoga Anda di rumah memiliki kedua buku bagus ini.
Nah, sekarang silahkan Anda terjemahkan sendiri, siapakah tokoh nasionalis Timor Leste yang bilangan kelahirannya = BOT = 262?
Kira-kira apa kepanjangan dari BOT? Silahkan Anda tebak. BOT ini singkatan dari 3 kata dalam Bahasa Tetun (Bahasa Persatuan Timor Leste). Jika 3 kata ini dikonversikan ke dalam "bilangan latin", maka nilai numeriknya = 127.
Yang pergi membeli Anak Domba yang bergelar "BOT" adalah orang yang bernama "Joni". Dan Anak Domba (BOT) telah disembelih di Kampus Unpaz pada Hari Kamis,19 Mei 2016 (malam hari).
Mengapa yang pergi membeli domba harus bernama "Joni"? Mengapa bukan yang bernama bukan Joni? Apakah sekedar kebetulan?
Saya tidak pernah ikut campur sampai ke hal-hal yang bersifat teknis. Termasuk saya tidak pernah ikut campur untuk memberikan saran agar yang pergi membeli Anak Domba bergelar BOT itu harus orang yang bernama "Joni".
Jadi menurutku orang yang pergi membeli Anak Domba tidak kebetulan. Tapi ini semua merefleksikan apa yang telah tertulis dalam Kitab Suci.
Umumnya nama "Joni" adalah varian dari nama "João" (cara penulisan dalam Bahasa Portugis, yang dilafalkan dengan bunyi: zuaung).
Saya memiliki banyak teman baik bernama "João". Dan umumnya mereka dipanggil dengan nama panggilan "Joni".
Misalnya seorang sahabatku bernama; "João Candido", di panggil menjadi' "Joni Candido". Nama "João", dalam Bahasa Bahasa Indonesia, umumnya disebut "Johanes" alias "Yohanes".
Maka berbicara tentang topik (sentral) "Anak Domba", kita akan tahu bahwa orang suci (santo) yang menulis mengenai "Anak Domba" hanyalah "Santo Joni" alias "Santo Yohanes", sebagaimana dapat dibaca di "kitab ke-4 dan kitab ke-73" Perjanjian Baru (versi Katolik Roma).
Versi Protestan jumlahnya hanya ada 66 Kitab ("kitab yang dikanonisasi"). Karena itulah, tadi ketika mendapat informasi dari "Bou Toi" bahwa yang pergi membeli domba di Manatuto vila adalah putera kandung Prof. Lucas yang bernama "Joni", saya langsung teringat Kitab ke-4 (Kitab Yohanes) dan kitab ke-73 (Kitab Wahyu). Hanya dalam dua kitab inilah, Anak Domba disebut (ditulis).
============================================

Catatan Sela;
Saya sengaja menyebut kitab ke-4 dan kitab ke-73 yang menyinggung "Anak Domba", karena ada maksudnya. Jika posisi kedua kitab ini digabung, maka akan terbentuk satu tatanan bilangan baru; 473.
Dengan demikian, saya mem-fusi-kan (meleburkan) dua kitab yang menyebut "Anak Domba", yang ditulis "Santo Joni" alias "Santo Yohanes", dengan "nomenklatur" (nama baru); "Kitab 473".
Karena artikel ini akan ditulis sampai seri ke-9 (berakhir pada 29 Mei 2016), maka pada seri-seri selanjutnya, tiap kali saya menyebut "Kitab 473", itu artinya yang saya maksudkan adalah; "Kitab ke-4 dan kitab ke-73 Perjanjian Baru", yang ditulis oleh "Santo Joni" alias "Santo Yohanes", yang di dalamnya menyebut "Anak Domba".
Karena kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya tidak menuliskan mengenai "Anak Domba". Kalau tidak percaya, coba baca sendiri. Apakah kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya menyebut Anak Domba?
==========================================

PROF. LUCAS TELAH MEMILIH NASIB TIMOR LESTE
Semenjak alam semesta ini tercipta, semenjak nenek moyang kita Adam dan Hawa, sampai kepada Nabi Nuh, sampai kepada Nabi Musa, sampai kepada kedatangan MESIAS, Putera ALLAH hingga hari ini, saat artikel ini ditulis, ALLAH senantiasa menghargai "kodrat kehendak bebas manusia".
ALLAH hanya sebatas meletakkan hukum-hukum-Nya yang merefleksikan kehendak-Nya, dalam kerangka;
Perintah & Larangan 
Berkat & Kutukan
Pahala & Hukuman
Manusia dianugerahi ALLAH kodrat kehendak bebas untuk menggunakan ahklaknya guna memilih di antara; perintah & larangan, berkat & kutukan, serta pahala & hukuman.
Pernahkah ALLAH main paksa? Sepertinya tidak. Jika Anda ingin membuktikan; apakah ALLAH benar-benar menghargai kodrat kehendak bebas manusia?
Jika yang membaca artikel ini tinggal di Jakarta, maka silahkan pergi ke Monas. Tiba di sana, naiklah sampai ke puncak Monas. Dan kemudian terjunlah dari sana secara bebas. Apakah ALLAH akan melarang Anda? Saya jamin; tidak.
Atau jika Anda tinggal di Timor Leste yang tidak ada Tugu Monas, boleh lakukan percobaan berikut ini;
Masuklah ke kamar Anda. Kuncilah pintu rapat-rapat. Dan ambillah silet yang tajam, sayatlah nadi di pergelangan tangan Anda (bunuh diri). Apakah ALLAH akan berteriak; "Jangan lakukan itu. Dosaa..!!"
Saya yakin; tidak...!!!
Dua percobaan bunuh diri di atas sekedar untuk membuktikan bahwa; ALLAH itu senantiasa menghargai kodrat pilihan bebas manusia. Memilih menjauhi larangan dan melaksanakan perintah, pasti yang terjadi adalah mendapatkan berkat dan kehilangan kutukan.
Sebaliknya, memilih menjauhi perintah dan menerjang larangan, maka pasti kita akan kehilangan berkat dan mendapatkan kutukan (baca; murka ALLAH).

MENGAPA PROF. LUCAS MEMILIH ANGKA ITU?
Pada Hari Rabu, 18 Mei 2016, saya mengirimkan "pesan spesial" kepada sepupuku, "Lucas Jr, putera ketiga Prof. Lucas. Pesan tersebut saya kirim via inbox. Di inbox-ku tercatat, pesan tersebut terkitim pada Hari Rabu; pukul; 11:12
Dalam pesan tersebut, intinya saya bilang;
"Coba kontak bokap dan meminta bokap (atas nama Unpaz), untuk memilih salah satu "bilangan gabungan" dari "4 bilangan gabungan" yang saya sediakan di sini". Itulah inti pesanku hari itu.
Ke-4 bilangan gabungan yang saya sediakan adalah;
(1). 244
(2). 122
(3). 87
(4). 35
Kepada "Lucas Jr", saya sampaikan juga bahwa;
"Bokap bebas memilih salah satu dari 4 jenis bilangan gabungan di atas. Tapi jika bokap merasa keberatan dan memutuskan menolak untuk memilih, juga tidak masalah".
Setiap pilihan ada maknanya. Termasuk jika Prof. Lucas menolak untuk memilih, juga ada maknanya.
Dan dalam pesan tersebut, saya juga sampaikan;
"Batas waktu untuk memilih, hanyalah tanggal 18 Mei 2016 hingga tanggal 19 Mei 2016. Kalau sampai melewati batas waktu tersebut tidak ada keputusan untuk memilih, maka berarti saya menganggap; bokap menolak untuk memilih".
Tapi dalam pesan tersebut, saya sama sekali tidak menjelaskan makna dari masing-masing bilangan gabungan yang saya sediakan. Saya hanya mengatakan bahwa bilangan gabungan manapun yang dipilih Prof. Lucas (atas nama Unpaz), ada maknanya.
Setelah pesan tersebut dikirim, saya mendapat tanggapan bahwa Prof. Lucas bersedia memilih salah satu dari ke-4 bilangan tersebut.
Tapi setelah saya tunggu-tunggu, sampai Hari Kamis, menjelang sore hari, belum juga ada informasi pasti, Prof. Lucas memilih bilangan yang mana?
Akhirnya saya memutuskan untuk kembali mengirimkan SMS ke sepupuku itu. Isi SMS-ku adalah;
"Kalau bokap batal memilih salah satu bilangan gabungan, maka penyembelihan Anak Domba harus dibatalkan. Karena akan sangat berbahaya, jika menyembelih Anak Domba tanpa referensi yang tertulis dalam Kitab Suci (baik Alkitab maupun Injil)".
Sebab sebelumnya, saya telah memberikan pesan kepada sepupuku untuk menyembelih "Anak Domba", guna mentahirkan kembali apa yang sudah menjadi najis karena "darah babi".
Ternyata pada sore harinya, saya menerima SMS balasan dari sepupuku bahwa Prof. Lucas memutuskan untuk memilih.
Dan rupanya bilangan gabungan yang dipilih Prof. Lucas adalah pilihan pertama (pilihan nomor 1); "244".
Karena yang dipilih Prof. Lucas adalah "bilangan 244; karena itulah dalam artikel ini, saya menambahkan sub judul, dengan kalimat; "Prof. Lucas Telah Menentukan Nasib Timor Leste".
Orang bijak bilang; "Nasib itu berbeda dengan takdir. Nasib boleh dipilih dan ditentukan manusia, tapi takdir, adalah kuasa Ilahi".
Mengapa Prof. Lucas memilih bilangan "244"? Apa artinya? Untuk mengetahui jawabannya, Anda boleh ikuti terus lanjutan artikel ini hingga seri ke-9.
Sambil menunggu seri kedua artikel ini, siapapun politikus di Timor Leste yang berniat maju untuk bertarung pada Pilpres 2017, coba periksa "dada kirinya" masing-masing.
Mengapa harus "dada kiri?" Mengapa bukan dada kanan? Karena TUHAN meletakkan "JANTUNG" (manusia) itu di "dada kiri".
Mengapa para Capres (Calon Presiden) harus periksa dada kiri? Jawabannya sederhana. Karena Prof. Lucas telah memilih bilangan yang sangat berbahaya (beresiko), yaitu; "bilangan 244".

Pilihan Porf. Lucas ini mengandung banyak makna. Salah satu maknanya adalah;
"Siapapun yang terpilih sebagai Presiden Timor Leste ke-6, tapi jika tidak memiliki "tanda stigmata" yang diukir ALLAH di dada kiri, tepat di mana "JANTUNG" terletak, maka Anda boleh percaya, boleh tidak, orang tersebut, setelah terpilih jadi Presiden Timor Leste ke-6, di tengah jalan, akan mengalami kejadian dramatis yang sangat memilukan, yaitu yang bersangkutan akan mengalami apa yang dalam istilah mediis disebut' "Cardiac Arrest" (serangan jantung mendadak, kemudian jantungnya berhenti berdenyut dan...???)
Selamat berakhir pekan bersama Keluarga tercinta. Selamat merayakan Sabat Suci bagi mereka yang merayakannya.
Semoga tulisan ini bermanfaat. TUHAN YESUS Yang Maha Pengasih memberkati kita semua (hitam & putih). Amin.
BERSAMBUNG; 

Tidak ada komentar: